Conchindonesia.com - Cara menghitung kebutuhan atau penggunaan kusen UPVC biasanya lebih banyak dicari atau ingin dipahami oleh para pelaku aplikator, fabrikator kusen UPVC atau kusen aluminium. Terutama bagi mereka-mereka yang baru belajar untuk terjun ke bisnis perakitan UPVC. Hampir jarang konsumen end-user dalam hal ini pemilik bangunan mencarinya. Namun bukan berarti tidak ada. Ada juga sebagian pemilik bangunan ingin mengetahui cara menghitungnya. Biasanya supaya bisa mendapatkan nilai harga atau total biaya agar bisa menyesuaikan dengan budget renovasi atau pembangunan gedung/bangunan. Ada juga kontraktor, sub-kontraktor, arsitek, desainer, pemborong, mandor atau tukang yang ingin mengetahui cara menghitung kusen UPVC ini.
Cara Menghitung Kebutuhan Kusen UPVC
Baiklah, kami akan memberikan panduan sekilas mengenai "cara untuk menghitung kusen UPVC". Apapun profesi anda, apapun pekerjaan anda, apapun tujuan dan kepentingan anda, semoga apa yang kami jelaskan di bawah ini memberikan manfaat. Minimal anda dapat gambarannya!
Dimulai dari Opening Lubang Pintu Jendela
Hal pertama yang harus anda tahu bahwa perhitungan kebutuhan kusen - apapun itu kusennya - sangat bergantung pada ukuran opening lubang pintu, jendela atau lokasi di mana akan dikerjakan. Maksud "opening" adalah lubang yang siap dipasangin pintu, jendela atau partisi. Ada lubang yang siap, ada juga yang belum siap. Kalau belum siap jangan diukur dulu. Tidak perlu terburu-buru karena semua ada waktunya. Misalnya kita mau memasang pintu sliding (geser) atau folding (lipat) padahal jelas-jelas lantai belum dikeramik. Lebih baik tunggu keramik selesai dipasang baru diukur dan nanti aplikator UPVC yang akan memboboknya karena mereka lebih berpengalaman. Tak perlu kuatir mengenai rel yang akan lebih naik atau lebih turun. Semua ada standarnya. Tukang UPVC yang berpengalaman pasti akan paham hal ini karena mereka sudah melakukannya berulang kali sampai bosan barangkali.
Jangan karena mau buru-buru langsung diukur begitu saja. Tunggu sampai finishing dulu Kawan. Takutnya jika berdasarkan ukuran yang belum pas, nanti ketika pintu UPVC sudah selesai dibuat malah tidak bisa dipasang karena lantai meninggi akibat keramik, granite atau marmer. Atau dinding kanan kiri terlihat lebih tebal. Kalau kejadiannya seperti ini maka mau tidak mau sebagai pemilik bangunan harus mengalah. Artinya dinding mesti dikikis agar unit jendela pintu UPVC bisa dipasang dengan baik. Ingat, UPVC bukan kusen aluminium yang bisa dengan mudah dibongkar pasang. UPVC itu menggunakan mesin! Otomatis pemilik bangunanlah yang harus mengalah.
Untuk bangunan baru, dibilang siap ukur jika sudah diaci dan diplester semen atau bila perlu sudah dicat dasar. Jangan yang masih tahap batu bata atau bata ringan, diukur! Itu belum bisa diukur karena ukuran akan berubah setelah diaci dan disemen. Sementara untuk bangunan lama atau renovasi adalah lubang yang sudah dibongkar bersih dan tidak ada lagi yang menempel baik kusen lama atau hal-hal lainnya seperti lintasan kabel, lintasan pipa pembuangan air ac, dsb. Jika sudah oke maka tinggal diukur lebar dan tingginya berapa.
Alat Mengukur Lubang Pintu Jendela
Adalah wajib mengukur lebar (L) dan tinggi (T) dari lubang-lubang tersebut. Rumus atau formulanya: L x T. Jika sudah mendapatkan ukurannya maka baru bisa melangkah ke step berikutnya. Cara ngukurnya pakai apa? Ya pakai meteran khusus hitungan yang bisa ditarik dan dimasukkan secara khusus. Pakai meteran seperti ini (foto atas) maka satu orang pun bisa ngukur. Murah kok bisa dibeli di tukang loak pinggir jalan atau toko bangunan terdekat. Kalau tidak ada bisa juga memakai pita meteran jahit. Tapi agak repot karena harus dua orang: satu pegang sudut atau ujung pita sementara satunya menarik mengukur. Jangan pakai penggaris anak sekolah apalagi tali rafia karena selain repot juga tidak akan akurat sebab terlalu pendek. Mau gampang ya suruh saja tukang yang lagi mengerjakan bangunan kita untuk mengukurnya. Mereka sudah ada alat ukurannya seperti foto di atas.
Mirip Hitungan Kusen Aluminium
Sekarang cara menghitungnya!
Cara menghitung kebutuhan atau total harga dari nilai sebuah proyek konstruksi yang membutuhkan kusen UPVC pada dasarnya mirip dengan hitungan kusen aluminium. Mirip tetapi bukan berarti sama ya. Karena kebutuhan batangan profil UPVC lebih kompleks dari batangan kusen aluminium.
Secara umum, ada yang namanya kebutuhan untuk ambang dan tiang. Ambang itu yang bentuknya horisontal (datar) sementara tiang itu yang bentuknya vertikal (tegak lurus). Coba perhatikan foto atau gambar ukuran kusen pintu jendela di bawah ini. Entah itu jendela, pintu atau partisi pasti rata-rata bentuknya kotak atau persegi, bukan? Tentu ada yang bulat, bundar, oval, trapesium, pentagonal, dst..sesuai desain arsitektural. Namun itu adalah ukuran khusus. Kebanyakan sih persegi atau kotak di mana ada yang namanya ambang dan tiang atau bahasa sederhananya: lebar dan tinggi.
Yang kami berikan garis merah itu adalah kebutuhan untuk ambang (datar), sementara yang bergaris biru adalah kebutuhan untuk tiang (tegak). Secara kasat mata terdapat kebutuhan kusen sebagai berikut:
- 3 batang untuk ambang
- 4 batang untuk tiang
Gambar di atas adalah ukuran jendela kaca mati di mana tengahnya ada satu uni pintu swing. Di sini kita belum atau tidak menghitung harga pintu swing karena harga pintu swing biasanya sudah ada harga per unitnya. Bisa juga dihitung tetapi terpisah jika ukurannya tidak standar. Kita hanya menghitung kebutuhan kusennya saja. Sekarang mari kita hitung kebutuhannya.
- 4 batang tiang x 260 cm = 10,4 meter.
- 2 batang ambang atas x 301 = 6,02 meter.
- 2 batang ambang bawah x 105,5 = 2,11 meter.
Total kebutuhan profil kusen adalah: 10,4 + 6,02 + 2,11 menjadi 18,53 meter. Hitungan meter di atas adalah hitungan meter lari biasanya dengan kode m' atau m". Untuk ukuran panjang per batang kusen UPVC sudah kami bahas di spesifikasi kusen UPVC Conch. Panjangnya 5,8 meter. Kebutuhannya berapa batang tinggal dibagi saja. Mudah sekali!
Total Harga Kusen UPVC
Dari gambar dan hitungan di atas sudah bisa dipastikan kebutuhan kusen untuk jendela kaca mati kurang lebih 18,53 meter. Jika dibulatkan sekitar 19 meter lari. Tinggal dikalikan saja misalnya dengan harga kusen UPVC per batang. Kalau dikalikan harga per batang, ini berarti anda kerjakan sendiri dan dianggap punya mesin dan tenaga kerja terampil. Tapi rasanya tidak memungkinkan karena beli mesin welding saja bisa ratusan juta. Belum mesin potongnya, dsb. Beda dengan kusen aluminium di mana kita bisa beli mesin potong yang harganya cuma Rp 4 jutaan.
Namun kalau umpama dikerjakan aplikator misalnya ada yang jual untuk warna putih per meternya katakanlah Rp 190.000 maka tinggal dikalikan saja 19 meter. Pembulatan hanya untuk memudahkan saja. Ketemu nominalnya kurang lebih Rp 3.610.000 untuk keseluruhan proyek jendela kaca mati di atas. Kalau misalnya harga warna hitam atau cokelat Rp 280.000 dan warna serat kayu Rp 380.000 tinggal dikalikan saja. Begitu juga dengan kusen aluminium misalnya per meter warna silver (ca) Rp 90.000, cokelat Rp 120.000 atau warna-warna lainnya tinggal kalikan saja. Akan ketemu nominalnya. Belum termasuk harga kaca yang akan dihitung terpisah.
Untuk pintu swing yang di tengah pun bisa dihitung. Pertama adalah hitung kusennya yakni lebar x tinggi. Mengapa butuh kusen? Kalau tidak ada kusen, daun pintu mau nempel di mana? Jadi setiap pintu pasti ada kusennya. Setelah menghitung kebutuhan kusen pintu, baru dihitung daunnya per unit kena berapa. Ujung-ujungnya dapat nilai nominalnya juga. Tinggal ditambahkan saja nanti. Keluar total nominalnya sekian rupiah.
Tukang kusen aluminium pasti menjual dengan harga per meter lari seperti hitungan di atas. Maksudnya sudah berikut pemasangan. Tinggal terima bereslah! Namun khusus untuk produk UPVC tidak semua tukang atau aplikator memakai ukuran per meter lari. Mengapa? Karena untuk masing-masing profil dan ukuran bisa berbeda-beda kebutuhan profilnya. UPVC sedikit beda dengan aluminium. Kami garis bawahi supaya anda tidak ngotot memaksakan harga per meter lari. Anda harus paham hal ini! Contoh misalnya: untuk ambang jendela kaca mati yang katakanlah lebarnya 5,5 meter seperti depannya minimarket. Kusen aluminium bisa langsung dipakai satu batang datar memanjang dan tampak kuat. Yang dipotong atau dipendekkan adalah tiang. Supaya lebih hemat dan mudah dikerjakan. Kusen aluminium memungkinkan dikerjakan demikian.
Sementara kusen UPVC tidak bisa. Bukan tidak bisa tetapi jika dipaksakan akan aneh malah tidak kuat. Jadi akan dibagi-bagi dulu dengan dukungan beberapa profil yang bagi orang awam akan sulit memahaminya. Makanya ada namanya profil tambahan seperti CP atau kopling, dll. Profil ini juga per batang panjangnya dan hitungannya juga per meter lari. Jadi anda yang awam tidak bisa memaksa harga akhir sebuah pekerjaan hanya berdasarkan harga per meter lari kusen UPVC. Belum lagi misalnya jika model jendela atau pintu ada bentuk oval atau bendingnya. Ini harganya juga beda karena ada jasa bending.
Maka itu, banyak aplikator atau kontraktor UPVC yang menghitung berdasarkan gambar. Harga untuk jendela dan pintu sudah jelas berbeda meski ukuran dan warnanya sama. Beda jenis jendela, beda jenis pintu maka harganya pun berbeda-beda. Untuk pintu lipat sendiri hitungannya per unit bukan per meter lari. Jangan anda samakan seperti hitungan gambar di atas yang kami ambil berdasarkan hitungan kusen aluminium. Itu hanya sebagai gambaran saja untuk mendapatkan kira-kira berapa nilai proyek jika ada yang menjual kusen UPVC per meter lari. Atau kalau misalnya anda mau kerjakan sendiri, membeli batangan profil UPVC ke distributor ya kurang lebih seperti itu. Beli pun harus komplit satu tipe series. Jika ada yang kurang maka tidak bisa dipasang dan dikerjakan. Namun untuk UPVC rasanya tidak bisa dikerjakan sendiri sebab harus membeli mesin, belum tenaga kerja, lokasi kerja untuk menempatkan mesin, dsb. Jangan dipaksakan jika tidak memungkinkan. Cukup gunakan jasa aplikator kontraktor UPVC CONCH yang berpengalaman dan memberikan pelayanan terbaik.
Bagaimana dengan kebutuhan kaca? Sama saja hitungannya. Tinggal dikalikan saja lebar x tinggi lalu dikalikan harga kaca per meter persegi. Dari gambar di atas maka harga kaca secara kasar kita dapatkan ukuran 301 x 260 x harga kaca per meter persegi. Kalau kaca bukan per meter lari melainkan per meter persegi (m2). Jenis kaca, tebal kaca pun harganya berbeda-beda. Belum termasuk tenaga kerja ya!
Gampang? Untuk hitungan kusen aluminium gampang! Tetapi untuk UPVC tidaklah demikian. Setelah membaca artikel ini pasti masih ada yang mengganjal. Memang, karena juga terlalu rumit untuk kami jelaskan karena profilnya berbeda-beda. Kalau hanya hitungan kusennya kurang lebih sama seperti aluminium. Bisa gunakan harga per meter lari. Namun untuk jadi secara sempurna masih ada beberapa profil pendukung yang juga hitungannya per meter lari. Beberapa kode profil UPVC yang sering dipergunakan seperti: BR58, BR74, CP2 NC, CP33 NC, CP 90NC, dst. Tetapi kalau sudah terbiasa terjun ke bisnis UPVC pasti lama-lama akan mahir sendiri.
Kesimpulannya: jangan menilai penawaran mahal atau murah sebuah hitungan hanya berdasarkan harga per meter lari saja. Harga per meter lari itu tujuannya untuk mendapatkan gambaran kasarnya saja layaknya kusen aluminium. Selain itu juga harus dilihat kualitas bahan, aksesoris, hasil kerjaan dan after service-nya. Kalau kusen aluminium mah cincai lah...siapa saja bisa kerja dan servis! Salah pasang pun tinggal dibongkar, potong di lokasi lalu rakit ulang. UPVC begitu sudah dikerjakan orang lain, biasanya aplikator lain tidak mau melayani servis. Alasannya nanti akan kami ulas di lain waku. Harap dipikirkan baik-baik!