Conchindonesia.com - Sekilas saja! Coba perhatikan pintu-pintu di rumah anda atau ruangan yang anda tempati saat ini. Entah itu pintu utama, pintu kamar tidur, pintu kamar mandi, pintu dapur, pintu koneksi, pintu kantor, dst. Boleh dibilang hampir semuanya dibuka ke arah dalam, bukan? Mengapa demikian? Di artikel tips trik kali ini kami akan mengulasnya untuk anda.
Arah bukaan pintu memang bukan sesuatu yang sangat penting terutama bagi orang awam seperti kita-kita ini. Karena semua kontraktor bangunan sudah pasti rata-rata akan membikin pintu yang memang arahnya buka ke dalam. Jadi tanpa harus memesannya secara khusus pasti pintu rumah yang kita bangun akan dibuat membuka ke dalam. Biar begitu, mungkin ada baiknya kita tahu alasan-alasan dibalik semuanya ini. Ops, tapi bukan berarti tidak ada pintu yang boleh atau bisa dibuka ke arah luar loh? Karena pintu cara operasionalnya bisa bermacam-macam mulai dari yang didorong ke arah dalam atau arah luar, dua arah (dalam luar), ke kanan ke kiri, buka atas buka bawah, dilipat bahkan digulung atau diputar.
 |
| Pintu bisa dibuka ke arah dalam atau arah luar atau bahkan kedua-duanya. Namun atas dasar banyak pertimbangan, rata-rata setiap pintu di semua rumah atau bangunan banyak yang dibuka ke arah dalam. |
Keamanan
Hal pertama yang menjadi pertimbangan mengapa hampir semua pintu dibuat atau didesain dengan bukaan ke arah dalam adalah adalah soal keamanan dari pintu itu sendiri. Mengapa bisa begitu? Jika pintu dibuka ke dalam maka engsel pintu terletak di posisi bagian dalam. Silakan anda cek! Jika pintu dibuka ke arah luar maka engselnya harus menghadap luar terutama pintu model swing.
Engsel yang posisinya berada di luar maka memudahkan para maling, garong, begal, pencuri, perampok atau pelaku kriminal lainnya untuk mencongkel, membuka dan membongkar pintu tersebut. Namun sebaliknya jika berada di posisi dalam akan menyulitkan mereka. Begitu pintu ditutup maka engselnya akan tertutup oleh daun pintu itu sendiri. Jangankan engsel di luar, wong engsel di dalam saja banyak rumah jebol digondol maling atau rampok khususnya spesialis rumah mewah atau rumah kosong. Tetapi minimal dengan engsel di dalam akan membuat ruang gerak pelaku kriminal berpikir ulang. Inilah salah satu alasannya yang pertama. Sangat logis dan benar sekali!
Kenyamanan
Selain masalah keamanan juga soal kenyamanan. Bayangkan kita datang berkunjung ke rumah orang untuk bertamu pertama kali. Kita ketuk pintu dan mengucapkan salam lalu tiba-tiba dibuka dan didorong ke arah luar. Tentu kita akan kaget jika tidak terbentur kepala, bukan? Apalagi yang membukakannya adalah anak-anak si pemilik rumah yang masih kecil dan belum begitu mengerti tata krama. Bagaimana jika mereka sambil berlari dan mendorongnya ke luar? Jadi posisi pintu yang dibuka ke arah luar seolah-olah menolak tamu, sementara posisi yang dibuka ke arah dalam seolah-olah menyambut sang tamu.
Bukan itu saja, seandainya posisi pintu terbuka lebar ke luar lalu ada angin kencang bertiup maka pintu bisa rusak karena hantaman angin. Sebab pintu akan dibenturkan kembali ke posisinya semula. Sementara kalau pintu yang dibuka ke bagian dalam maka angin akan masuk begitu saja ke dalam rumah tanpa menghantam pintu.
Lain lagi ceritanya terutama untuk negara-negara atau kota-kota yang memiliki musim salju. Pintu yang dibuka ke arah luar jelas akan menyulitkan si penghuni rumah itu sendiri. Ketika musim salju sedang parah-parahnya dan menutup sebagian besar jalan dan rumah, rumah yang pintunya dibuka ke arah luar akan kesulitan. Sementara dengan pintu yang buka ke arah dalam akan memudahkan si pemilik rumah membersihkan saljunya dan keluar. Biar jelas coba simak foto di bawah ini!
 |
| Ini bukan cetakan kue atau bahkan cetakan UPVC melainkan es atau salju. Kejadian seperti ini sering dialami warga di negara-negara Eropa ketika musim salju hebat melanda mereka. Beberapa kawasan atau rumah bahkan ada yang sampai tertimbun salju. Bayangkan jika pintu harus dibuka ke arah luar? Nangkap maksudnya kan? |
Fungsi Operasional
Pintu yang dibuka ke arah dalam akan lebih aman dan lebih kuat berlindung dari gangguan kejahatan yang datang dari arah luar. Menahan pintu dengan tubuh atau tangan jauh lebih mudah dan lebih kuat daripada menarik pintu itu sendiri. Anda bisa coba jika tidak percaya! Jadi kalau pintu dibuka ke arah luar, andaikata ada orang jahat yang ingin masuk, mereka lebih mudah menariknya meski kita tahan sekuat tenaga. Sementara jika dibuka ke arah dalam meski mereka mendorongnya dengan sekuat tenaga akan jauh lebih mudah untuk kita tahan.
Bahkan untuk beberapa struktur bangunan seperti sekolah, kampus, rumah sakit, apartemen, bangsal atau hotel-hotel yang memiliki lorong-lorong dengan kamar-kamar atau ruangan-ruangan, pintu yang dibuka ke arah dalam akan jauh lebih aman. Ketika terjadi penumpukan penghuni seperti saat gempa atau kebakaran, orang-orang akan mudah berlari berhamburan ke luar tanpa harus mendorong pintu ke arah luar (lorong) yang bisa saja saling mencelakai. Menghambat mobilitas di lorong-lorong yang ada. .
Feng Shui
Bagi yang percaya feng shui, pintu yang buka ke arah dalam jauh lebih membawa rezeki (hoki) dibandingkan pintu yang dibuka ke arah luar. Terutama untuk pintu utama dari sebuah rumah atau bangunan. Membuka pintu di pagi hari dengan cara mendorongnya ke arah luar dianggap semacam reaksi alam di mana menolak rezeki atau berkat di hari tersebut. Sementara jika dibuka dengan cara menariknya ke arah dalam dianggap semacam cara menerima berkat di hari tersebut. Boleh percaya, tidak pun boleh karena memang secara logika pintu yang dibuka ke arah dalam selalu jauh lebih baik dari pintu yang buka ke arah luar.
Arah Pintu Buka Ke Luar
Meski semua pintu bukanya ke arah dalam, bukan berarti kita tidak boleh mendesain atau membuat pintu yang dibuka ke arah luar. Tetap saja boleh dan sah-sah saja. Asal memang sesuai dengan kepentingan, desain, fungsi atau bahkan sedikit selera. Faktor ketersediaan ruang (space) juga kadang menjadi pertimbangan apakah sebuah pintu akan dibuka ke arah dalam atau arah luar. Jika itu adalah gudang yang harus menyimpan banyak barang yang lebih berharga ditaruh di dalam daripada ditaruh di luar, tentu pintu gudang tersebut lebih baik dibuat terbuka ke arah luar. Dengan demikian akan lebih banyak ruang tersedia sebagai gudang penyimpan barang.
Pintu darurat juga termasuk pintu yang harus dan wajib dibuka ke arah luar. Semua pintu darurat yang didesain dengan benar di gedung-gedung bertingkat, mall atau pusat perbelanjaan pasti arah bukaannya ke luar. Kalau ada yang dibuka ke arah dalam, gak tahu cara berpikir si arsitek tersebut. Bahkan ada beberapa bangunan yang memang pintunya harus dibuat dengan posisi dibuka ke arah luar. Loh kok begitu? Karena untuk keamanan dan kenyamanan dari bangunan itu sendiri.
Semua bangunan besar yang berdiri sendiri dan bukan merupakan bagian dari rangkaian sebuah gedung bertingkat yang rumit dan berlantai-lantai seperti: gedung bioskop, gedung teater, gedung opera, istana kepresidenan, gedung kesenian, gedung pertemuan atau apapun itu, maka pintu utamanya harus dibuka ke arah luar. Mengapa demikian? Jika ada bencana maka lebih mudah bagi orang-orang yang berada di dalamnya untuk sesegera mungkin lari keluar dengan selamat. Seperti ketika terjadi gempa bumi, kebakaran, terorisme, penembakan, bom, dsb.
Hanya dengan mendorong pintu tersebut maka semua orang akan berhamburan keluar. Bayangkan jika pintu dibuka ke arah dalam. Pasti akan menghambat, menyumbat dan mencelakai orang-orang di dalamnya yang justru hendak mencari aman. Membuka pintu ke arah dalam butuh ruang yang cukup sementara mungkin orang sudah berhamburan menumpuk di depan pintu. Orang-orang akan jatuh terinjak karena terganjal daun pintu dan bisa fatal akibatnya. Semua ini belajar dari pengalaman. Para arsitek hebat dan perancang gedung ternama belajar dari kasus-kasus malapetaka yang pernah terjadi karena arah bukaan pintu. Salah satunya adalah kisah Iroquois Theatre di Chicago, Amerika Serikat.
